COVID DAN AKU
Karya Nadira Ervin Rahmadian
2020, menjadi tahun terberat bagiku.
Ikut merasakan pandemi, aku positif corona setelah salah satu orang rumah ada
yang bepergian ke luar kota. Tepat 2 bulan sebelum UTBK dilaksanakan. UTBK ini
dibayangkan saja sudah mengerikan apalagi dengan aku yang baru belajar beberapa
bab saja, seperti dijatuhi hukuman dengan adanya kata positif di kertas hasil
swab antigen ku. Cemas, takut, dan panik menjadi makanan sehari hari ku
ditemani obat yang harus ku minum selama minimal seminggu.
Aku bangkit setelah hampir 1 bulan
isolasi mandiri di rumah karena gejala ku yang tak kunjung membaik walaupun
sudah negatif. Kebut kebut an untuk mengejar materi. Salah ku memang tidak
menyiapkan dari jauh jauh hari. Dan saat itu aku hanya pasrah apapun takdirnya
emas akan menjadi emas dimanapun dia berada kan? Teman teman ku pun banyak yang
acuh karena tak mau bertemu aku dan tak mau kutanyai 1 soal pun, padahal aku
juga tidak akan pernah mau bertemu orang lain jika hasil ku belum keluar dengan
kata negatif kok tenang saja.
Hari ketiga puasa, waktunya aku
mengikuti tes UTBK, aku memilih di Universitas Brawijaya untuk pusat UTBKnya.
Rasanya jantung ini mau keluar dari dadaku. Hanya tidur 2 jam karena harus
bangun sahur dan sholat subuh, juga tes ku yang mendapat sesi 1 membuatku
sedikit oleng saat mengerjakan. Tapi aku selalu yakin pasti bisa menaklukkan
semua soal ini. Dan benar saja aku keluar ruangan dengan bahagianya karena aku
lebih bisa mengerjakan UTBK dibandingkan tryout di bimbel. Setelah usai aku
pulang ke tempat aku menginap dan mengistirahatkan kepala dan badan yang sudah
mau diajak kompromi dengan segala rintangan di depan laptop berisi soal UTBK
itu. Hatiku berbisik “Terimakasih badan, terimakasih otak, terimakasih perut”
lalu aku pun memejamkan mata untuk mengakhirkan hari yang cukup menegangkan
itu.
Malam hari aku sempat kan untuk
mengelilingi Kota Malang sebagai penutupan acara yang melelahkan ini. Besok
pagi nya waktunya berkemas dan kembali ke Madiun.
Banyak yang meremehkan aku, banyak
yang tak melihat ku di Ujian ini. Bahkan keluarga ku sering sekali mencerca ku
dengan kata yang terdengar tak enak di hati. Tapi terimakasih sekali lagi pada
Allah telah melancarkan segalanya, badan yang telah berjuang, dan hati untuk
tetap tegar. Aku membuktikannya bukan dengan lisan yang meyakinkan, tapi aku
meyakinkan dengan hasil. Bersyukur sekali Alhamdulillah aku diterima di
fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam di prodi biologi.
Sekian untuk ceritaku ini. Terimakasih telah membacanya. Semoga semua
tetap dalam lindungan Allah dan diberikan kesehatan selalu yaa SEMANGAT PEJUANG
UTBK 2022J
0 Komentar